barangkali kau begitu kesunyian beberapa hari ini tersebab tak kau jumpai kalimat-kalimat paling sajak yang sengaja kuletakan di halaman untuk kau temukan,
karena kata-kata yang bergemuruh dalam kepala, tuan, rasanya harus aku ledakkan langsung di bibirmu–
dalam pejam, seorang perempuan mencoba membayangkan kembali ciuman-ciuman kekasihya seolah merasakan kepak sayap kupu kupu yang bergetar lembut di bibirnya~
hembusan angin yang menyapu wajahku, tuan, sesaat setelah mendarat di kotamu, lantas menarik ke atas ujung-ujung bibirku dan menyapu bersih airmata di kedua sudut mataku~